Asal-Usul 'OK', Kata yang Paling Sering Diucapkan di Dunia
Dalam berkomunikasi sehari-hari, kalimat yang
digunakan pastinya tak terbatas, apalagi terhitung. Namun umumnya orang tak
mengetahui asal usul kata yang kerap diucapkan.
Hal ini tidak hanya terjadi di satu atau dua
negara saja tapi juga di banyak tempat. Alasannya, karena proses penyerapan
bahasa asing dari berbagai negara terjadi secara meluas.
Proses ini mengakibatkan ketidaktahuan
masyarakat terhadap filosofi seluruh kata-kata yang ada di dalam bahasa mereka.
Bahkan tidak sedikit dari mereka yang meyakini bahwa kata-kata yang mereka
gunakan berasal dari daerah tempat tinggal, walau sebenarnya mungkin saja
kata-kata tersebut berasal dari daerah lain.
Salah satu kata yang paling sering digunakan
di seluruh dunia adalah 'OK'. Hal ini diutarakan oleh Allan Metcalf melalui
bukunya yang berjudul OK: The Improbable Story of America’s Greatest Word.
Dalam bukunya, seperti dikutip dari news.com.au,
Rabu (11/1/2017), ia mengatakan bahwa kata tersebut lebih sering digunakan
daripada kata 'coke' atau 'ma' (ma yang diucapkan seorang bayi kepada ibunya).
Ternyata tidak sedikit masyarakat yang masih
belum mengetahui asal usul kata 'OK'.
Lantas untuk apa sesungguhnya kata 'OK' tersebut
dan bagaimana asal usulnya? Berikut ini uraiannya.
Asal-Usul Kata 'OK'
Secara umum kata 'OK' diartikan oleh sebagian
besar masyarakat sebagai kata yang mengungkapkan persetujuan, sama halnya
dengan kata bahasa Inggris 'yes'. Namun, apakah ini berarti bahwa kata tersebut
berasal dari negara yang memiliki bahasa ibu bahasa Inggris?
Berbagai persepsi terkait hal ini telah
bermunculan, misalnya Allan Metcalf yang dalam bukunya tersebut telah
menjabarkan bahwa kata 'OK' memang berasal dari Amerika yang menggunakan bahasa
Inggris sebagai bahasa ibunya.
Selain itu, ia menegaskan bahwa kata 'OK'
merupakan kata berfaedah dan ringkas asli Amerika yang tidak ada kaitannya
dengan bahasa Latin, Yunani, maupun bahasa lainnya.
Tidak hanya itu, ia juga menuturkan bahwa kata
'OK' tidak seharusnya dituliskan menjadi 'okay' karena merupakan sebuah akronim
untuk 'oll korrect' yang mengacu pada pelafalan 'all correct' dengan cara
pelafalan bahasa Inggris.
Selaras dengan pemaparan Allan Metcalf, video
yang diunggah oleh Mental Floss di Facebook menunjukkan bahwa kata
'OK' merupakan sebuah akronim dan kata ini mulai populer menjadi tren sejak
awal Abad ke-19 dan berasal dari Amerika.
Selain itu, dalam video tersebut ditampilkan
pandangan Allen Walker Read, seorang ahli ilmu asal kata, yang meyakini bahwa
kata 'OK' bermula dari tren para penulis di Boston newspaper (1839),
yang dengan sengaja menyingkat pelafalan kata 'all correct' menjadi 'OK'.
Bahkan mereka juga mempopulerkan akronim
lainnya yang berdasarkan pada bagaimana pelafalan kata-kata tersebut, seperti
'KG' dari pelafalan 'no go' yang berbunyi 'know go' dan 'AW' dari pelafalan
'all right' yang berbunyi 'all write', serta singkatan yang sama persis dengan
penulisannya seperti 'ISBD' yang bermakna 'It shall be done'.
Nyatanya perilaku gemar membuat dan
mempopulerkan singkatan seperti yang terjadi di Boston ini masih terus terjadi
sampai ke generasi milenial pada masa kini. Selain itu, tidak semua tren mampu
populer dalam waktu yang cukup lama seperti kata 'OK' yang masih digunakan dari
dulu sampai saat ini.
Saat ini, generasi milenial diketahui gemar
membuat tren kata-kata.
Berawal dari Boston?
Meskipun sebelumnya dinyatakan bahwa kata 'OK'
bisa saja bermula dari Boston, Read mengungkapkan bahwa alasan lain yang
mendukung eksistensi kata 'OK' adalah adanya pihak lain yang menggunakan kata
'OK' sebagai akronim untuk makna yang berbeda.
Hal ini terjadi saat pemilihan presiden
Amerika Serikat ke-delapan pada tahun 1840.
Pada saat itu, tim pemenangan Martin Van Buren
menamai klubnya dengan sebutan 'OK Club' yang bermakna 'Old Kinderhook'. Di
saat yang bersamaan, tim kampanye pesaingnya juga turut memopulerkan kata 'OK'
dengan cara membuat plesetan yang menjatuhkan, seperti 'out of kash', 'out of
karacter' dan sebagainya.
Situasi politik ini secara tidak langsung
turut serta membuat kata 'OK' tetap populer terlepas dari menang atau tidaknya
Van Buren pada saat itu.
Tak lama setelah itu, masa pemilihan berakhir
dan van Buren dinyatakan kalah sehingga kata 'OK' seharusnya sudah mulai tidak
populer lagi.
Namun, nyatanya kata tersebut terus populer
karena menurut Read terus digunakan oleh operator telegraf setelah masa
kampanye. Sampai akhirnya sekitar tahun 1870-an, kata 'OK' dijadikan patokan
umum oleh operator telegraf untuk mengungkapkan bahwa transmisi telah diterima.
Tak hanya itu, kata 'OK' juga dirasa lebih
singkat dan ringkas daripada kata 'yes'.
Pada kenyataannya, asal usul kata 'OK' tidak
diketahui secara pasti mana yang paling tepat karena masih terdapat
asumsi-asumsi lain selain pemaparan di atas, seperti beberapa pihak yang
meyakini bahwa kata 'OK' berasal dari bahasa Choctaw Native American,
bahasa masyarakat Skotlandia 'och aye', bahasa Yunani 'ola kala', atau bahasa
Prancis 'Aux Cayes'.
Seluruh asumsi ini masih dapat dikembangkan
lebih lanjut. Bahkan tidak menutup kemungkinan bahwa kata 'OK' berasal dari
gabungan seluruh asumsi-asumsi ini, sehingga tidak heran jika kata tersebut
bisa terus populer digunakan sampai saat ini di seluruh dunia.
Sumber: http://global.liputan6.com
Post a Comment for "Asal-Usul 'OK', Kata yang Paling Sering Diucapkan di Dunia"